Biro Psikologi, Psikotes & Assessment Center Terbaik di Jakarta
SHARE :

10 Pertanyaan yang Sering Muncul Terkait Psikotes

13
10/2023
Kategori : Psikologi

Author : Solutiva Consulting


10 Pertanyaan yang Sering Muncul Terkait Psikotes

10 Pertanyaan yang Sering Muncul Terkait Psikotes – Kebanyakan orang merasa panik ketika akan melakukan psikotes, karena merasa akan dinilai serta masih asing dengan konsep ‘psikotes’.

Berikut ini adalah rangkuman 10 pertanyaan yang sering muncul terkait Psikotes oleh ibu Zakiyatul Fitri, S.Psi, M.Psi, Psikolog:

1. Psikotes itu apa?

Psikotes adalah salah satu metode untuk bisa melihat atau menilai seseorang secara intelektual, sikap kerja atau sikap belajar, serta kepribadian. Ketiga aspek ini diukur dengan banyak alat tes, tidak hanya satu.

Psikotes hanyalah salah satu dari sekian banyak metode untuk mengukur atau menilai seseorang, sehingga psikotes umumnya disertai tes teknis atau tes keterampilan lainnya sebelum seseorang dapat ditentukan diterima atau tidaknya dalam sebuah perusahaan. Demikian pula dalam dunia pendidikan, bukan hanya psikotes yang dapat menentukan minat bakat siswa, tetapi juga nilai rapor serta nilai observasi dari tenaga pengajar.

2. Tujuan Psikotes untuk apa?

Psikotes bertujuan untuk mengukur/menilai/memotret diri seseorang secara kemampuan serta kelebihan dan kelemahannya. Ketiga hasil tersebut diukur dari beberapa alat psikotes untuk memetakan apakah orang tersebut secara intelektual rata-rata, di bawah rata-rata, atau di atas rata-rata.

Dari sikap kerja, dapat dipetakan apakah seseorang merupakan sosok yang detail atau mungkin cenderung berkecimpung di pekerjaan yang memiliki keterlibatan dengan orang lain. Hal-hal tersebut dapat menentukan apakah seseorang cocok atau tidak untuk suatu pekerjaan.

Karena hal inilah psikotes masih digunakan banyak perusahaan untuk bisa memetakan apakah seseorang sesuai atau tidak untuk suatu posisi sehingga bisa berpengaruh pada pencapaian target perusahaan. Dari kelemahan-kelemahan yang ditampilkan peserta tes, perusahaan bisa memberikan pelatihan atau peningkatan lainnya agar bisa bersinergi dengan perusahaan dalam mencapai target yang ditentukan.

3. Apakah hasil psikotes akurat?

Hasil psikotes akurat jika individu mengerjakan psikotesnya sesuai dengan dirinya sendiri, tidak mengada-ngada dan tidak terlalu banyak pertimbangan. Jika individu mengerjakan sesuai instruksi, terbuka, dan sesuai dengan kemampuan yang dimiliki, maka potensi dirinya akan terukur dan hasilnya akurat. Hasil psikotes bisa kurang akurat jika selama psikotes fisik kurang optimal, sedang sakit, tidak tampil apa adanya, dan berusaha memanipulasi jawaban.

Sebaiknya, sebelum melakukan psikotes telah mempersiapkan diri secara fisik dan mental, konsentrasi penuh, serta kerjakan psikotes sesuai perintah agar hasilnya akurat.

4. Apakah psikotes hanya formalitas?

Psikotes memiliki harga yang cukup mahal untuk dianggap sebagai sekadar formalitas. Psikotes dibutuhkan utnuk memetakan kemampuan seseorang agar bisa ditempatkan di posisi yang sesuai. Sebisa mungkin orang-orang yang ditempatkan memiliki kriteria yang sesuai dengan kebutuhan, sehingga tidak hanya bekerja untuk perusahaan, tapi juga mengembangkan potensi dirinya di perusahaan tersebut.

Pastikan mempersiapkan diri sebelum melakukan psikotes agar potensi diri yang sesungguhnya bisa ditampilkan di hasil tes, sehingga perusahaan bisa memberikan pelatihan atau peningkatan skill lainnya jika memang masih ada kelemahan yang tidak sesuai dengan kebutuhan perusahaan.

5. Apakah psikotes harus jujur?

Psikotes harus dilakukan dengan jujur dan apa adanya agar menampilkan potensi dan kepribadian dengan akurat. Manipulasi tes justru dapat merugikan diri sendiri.

Dalam dunia psikologi, hal ini disebut Faking Good dan bisa juga Faking Bad. Faking Good & Faking Bad ini berarti tidak tampil apa adanya tidak sesuai dengan diri sendiri, akhirnya kalaupun misalnya kita Faking Good hasilnya baik kemudian diterima otomatis hasilnya tersebut nanti akan mempengaruhi persepsi orang lain terhadap kita.

Kalau memang hasilnya tidak baik, kinerja kita tidak baik, tidak sesuai dengan hasil psikotes pasti akan dipertanyakan dan otomatis akan merugikan diri sendiri.

6. Berapa lama waktu psikotes?

Durasi tes tergantung dengan alat tes yang digunakan. Untuk tes IQ saja, bisa 15 menit atau bahkan lebih dari satu jam. Jika ditambah dengan tes sikap kerja, kepribadian dsb., akan membutuhkan waktu yang lebih lama. Untuk psikotes umumnya bisa diakumulasikan kurang lebih 3-4 jam, namun ada juga yang membutuhkan waktu hingga dua hari.

Selain alat tes yang digunakan, durasi psikotes tergantung dengan kecepatan kerja peserta tes, dikarenakan ada beberapa alat tes yang tidak memiliki batas waktu.

7. Apakah hasil psikotes bisa berubah?

Ada beberapa hasil tes yang bersifat laten (tidak berubah), biasanya yang berkaitan dengan kepribadian. Hal ini disebabkan manusia sejak kecil dipengaruhi oleh pola asuh dan lingkungan yang membentuk kepribadian yang biasanya bersifat laten.

Meski demikian, kepribadian masih bisa berubah ketika ia mengalami kondisi yang membuatnya harus mengubah kepribadannya atau menerima pelatihan yang bisa mengubah kepribadiannya. Identiknya, kepribadian bersifat laten.  Hasil psikotes aspek lainnya tergantung dari situasi dan kondisi psikotes. Ketika fisik kurang optimal dan sedang memiliki permasalahan mental, bisa berdampak pada hasil tes yang ditampilkan.

Kesimpulannya, hasil psikotes bisa berubah sesuai dengan kondisi diri sendiri selama psikotes serta sesuai pengalaman dan wawasan yang dimiliki. Jika merasa kurang dalam satu hal, silakan latih aspek tersebut.

8. Berapa lama hasil psikotes berlaku?

Pada umumnya, hasil psikotes berlaku selama maksimal satu tahun. Karena dalam satu tahun manusia berhadapan dengan perubahan serta mengalami hal-hal baru yang mempengaruhi kondisi situasi dan emosional secara mental dan fisik.

Kembali lagi, lama hasil tes berlaku tergantung dengan kebutuhan dan kebijakan tiap perusahaan. Pastikan ketika mendapat kesempatan untuk melakukan psikotes ulang, dilakukan dalam kondisi optimal.

9. Apa perlu belajar untuk psikotes?

Psikotes tidak perlu belajar, cukup mempersiapkan diri dengan baik dan pastikan diri dalam keadaan optimal. Tidak perlu melihat tutorial, cukup kerjakan dengan baik sesuai instruksi dan tepat waktu.

10. Bimbingan Les dan Kursus Psikotes, apa boleh?

Bimbingan Les dan Kursus Psikotes tidak ada karena melanggar kode etik psikologi dan sumpah profesi psikolog.

Demikian rangkuman 10 pertanyaan yang sering muncul terkait psikotes, semoga artikel pertanyaan yang sering muncul terkait psikotes ini bermanfaat untuk kita semua. Jika Anda membutuhkan jasa Psikotes dan Assessment Center atau layanan lain seputar HR silahkan hubungi biro psikologi PT Solutiva Consulting :

Lihat yang lain:

18
01/2024
Magang di Biro Psikologi Solutiva
Author : Solutiva Consulting
22
10/2020
18
06/2024
3
11/2023
21
01/2024
4
10/2023